Analisis Jenis Cairan Pendingin Terhadap Laju Perpindahan Kalor Pada Sistem Pendingin Radiator

Penulis

  • Ratna Yuniar Halim Bakar
  • Evi Nurfirman Sekolah Tinggi Teknologi YBS Internasional

Kata Kunci:

laju perpindahan kalor, laju aliran massa fluida, jenis fluida pendinginan, sistem pendingin

Abstrak

Kendaraan memiliki banyak sistem pendukung, salah satunya adalah sistem pendingin engine. Sistem pendingin (cooling system) adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk mencegah terjadinya panas berlebih (overheating) pada mesin agar mesin dapat bekerja optimal. Pada penelitian mengkaji jenis cairan pendingin untuk mengetahui laju perpindahan kalor pada sistem pendingin radiator mesin Toyota Calya. Penelitian ini bersifat eksploratif atau untuk mengetahui seberapa besar nilai laju perpindahan kalor pada sistem pendingin radiator mesin Toyota Calya. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan penulisan dari buku-buku dan jurnal referensi yang berkaitan dengan judul penelitian dan studi lapangan, yaitu dengan pengujian langsung dan pengumpulan data dari hasil pengujian. Nilai laju perpindahan kalor akan berbeda sesuai dengan jenis cairan pendingin dan putaran engine yang terjadi. Dalam pengujian ini digunakan 3 jenis cairan pendingin yang berbeda yaitu Air PDAM, O.B.C Premix Radiator Coolant, Coolant Prestone dan 3 variasi putaran mesin yakni 1500 rpm, 2000 rpm dan 2500 rpm dengan waktu pengujian selama 7 menit. Untuk pengujian dengan Air PDAM8 pada 1500 rpm mendapatkan nilai laju perpindahan kalor sebesar 22,271 Watt, putaran mesin 2000 rpm sebesar 1,534 Watt dan 2500 rpm sebesar 3,172 Watt. Laju perpindahan kalor O.B.C Premix Radiator Coolant pada putaran 1500 rpm sebesar 22,446 Watt, putaran mesin 2000 rpm sebesar 5,665 Watt dan 2500 rpm sebesar 4,1038 Watt. Kemudian laju perpindahan kalor Coolant Prestone pada putaran 1500 rpm sebesar 23,162 Watt, putaran mesin 2000 rpm sebesar 7,868 Watt dan 2500 rpm sebesar 11,279 Watt.

Referensi

[1]. Ariga, D. R., Martias, M., & Sugiarto, 2015. “Perbandingan Penggunaan Aditif Pada Sistem Pendingin Air Terhadap Tingkat Panas Mesin Mobil Toyota Avanza 1,3 GM/T”. Automotive Engineering Education Journals 1(2).

[2]. Hersandi, D. A. D., & Arsana, I. M, 2018. “Pengaruh Jenis Fluida Pendinginan terhadap Kapasitas Radiator pada Sistem Pendinginan Mesin Daihatsu Xenia 1300cc”. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin6 (03), 41-52.

[3]. Holman, JP. 1991. Perpindahan Kalor. Jakarta : PT. Erlangga.

[4]. Komarudin, K., & Yohanes, P, 2017. “Pengaruh Penggunaan Air Vent Tube Turbulance (Avtt) Terhadap Kinerja Mesin Motor Matik 4 Langkah”. Bina Teknika12(2), 155-164.

[5]. Legiman, L., & Sulaiman, F, 2018. “Perawatan dan Perbaikan Sistem Pendingin Mesin Mitsubishi Galant 2500

Cc”. Jurnal Teknovasi: Jurnal Teknik dan Inovasi 1(1), 26-34.

[6]. Lelawati, L, 2017. “Pengujian Emisi Gas Buang Sepeda Motor Dengan Bahan Bakar Premium”. Majalah Teknik Simes 11(1), 1-5.

[7]. Murti, M. R, 2008. “Laju pembuangan panas pada radiator dengan fluida campuran 80% air dan 20% RC pada rpm konstan”. Jurnal

Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol 2(1), 4-9.

[8]. Nugroho, A, 2009. “Laju Perpindahan Panas Pada Radiator Dengan Fluida Campuran 80% Air Dan 20% Radiator Coolant Pada putaran konstan”. Tatal 4(2), 221575.

[9]. Saepurohman Jejen, 2018. Analisis Laju Perpindahan Kalor Konveksi Pada Sistem Heat Exchanger Yang Dipasang Pada Engine Suzuki New Shogun 110 R Tahun 2010. STT YBSI Tasikmalaya.

[10]. Toyota Astra Motor, PT. 1994. New Step 1 Training Manual. Jakarta : Toyota Service Training.

[11]. Wijayanti, F., & Irwan, D, 2014. “Analisis Pengaruh Bentuk Permukaan Piston Terhadap Kinerja Motor Bensin”. Jurna ilmiah teknik mesin unisma" 45" Bekasi 2(1), 98156.

saintesa

Unduhan

Diterbitkan

24-02-2022