Perancangan dan Pembuatan Purwarupa Sistem Penyiraman Otomatis Berbasis Arduino Nano

Penulis

  • abd rohman Sekolah Tinggi Teknologi YBS Internasional
  • Yanti Sekolah Tinggi Teknologi YBS Internasional
  • Anes Inda Rabbika Sekolah Tinggi Teknologi YBS Internasional
  • Willy Muhammad Fauzi

Abstrak

Penentuan pengkondisian kelembaban tanah serta Interval waktu penyiraman dalam sistem penyiraman curah membutuhkan teknologi pendukung untuk mengoptimalkan sistem pengoperasiannya. Mikrokontroler Arduino nano digunakan sebagai pengendali otomatis yang dapat menentukan penyiraman berdasarkan kondisi kelembaban tanah yang dideteksi oleh Soil Moisture sensor. Penyiraman curah otomatis menggunakan parameter nilai bacaan sensor untuk mengkondisikan kelembaban tanah. Nilai bacaan sensor antara >= 750 & <300, digunakan sebagai setpoint bawah dan atas dalam irigasi curah otomatis. Sistem kendali mengoperasikan pompa motor listrik untuk mengatur aliran air irigasi dari penampung air. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sistem irigasi curah otomatis bisa menjaga kelembaban tanah antara rentang setpoin yang diinginkan dan dengan demikian dapat diterapkan untuk penggunaan yang lebih luas

Referensi

[1] B. A. Kurniawan, S. Fajriani, and Arifian, “Pengaruh jumlah pemberian air terhadap respon pertumbuhan dan hasil tanaman tembakau (Nicotiana tabaccum L.),” J. Produksi Tanam., vol. 2, no. 1, pp. 59–64, 2019.

[2] C. Kamienski et al., “Smart water management platform: IoT-based precision irrigation for agriculture,”Sensors (Switzerland), vol. 19, no. 2,2019, doi: 10.3390/s19020276.

[3] A. Glória, P. Sebastião, C. Dionísio, G.Simões, and J. Cardoso, “Water management for sustainable irrigation

systems using internet-of-things,”Sensors (Switzerland), vol. 20, no. 5, pp.1–14, 2020, doi: 10.3390/s20051402.

[4] S. Samsugi, Z. Mardiyansyah, and A.Nurkholis, “Sistem Pengontrol IrigasiOtomatis Menggunakan Mikrokontroler

Arduino Uno,” J. Teknol. dan Sist.Tertanam, vol. 1, no. 1, p. 17, 2020, doi:10.33365/jtst.v1i1.719.

[5] Y. Rahmanto, A. Rifaini, S. Samsugi, and S. D. Riskiono, “SISTEM MONITORING pH AIR PADA AQUAPONIK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO,” J. Teknol. dan Sist. Tertanam, vol. 1, no. 1, p. 23, 2020, doi:

10.33365/jtst.v1i1.711.

[6] R. Abbasi, P. Martinez, and R. Ahmad, “The digitization of agricultural industry – a systematic literature review on

agriculture 4.0,” Smart Agric. Technol.,vol. 2, no. January, p. 100042, 2022, doi:10.1016/j.atech.2022.100042.

[7] K. Baylis, T. Heckelei, and T. W. Hertel,“Agricultural trade and environmental sustainability,” Annu. Rev. Resour.

Econ., vol. 13, pp. 379–401, 2021, doi:10.1146/annurev-resource-101420-090453.

[8] K. Obaideen et al., “An overview of smart irrigation systems using IoT,” Energy Nexus, vol. 7, no. July, p. 100124,

2022, doi: 10.1016/j.nexus.2022.100124.

[9] S. Krido Saptomo, R. Isnain, and B. Indra Setiawan, “Irigasi Curah Otomatis Berbasis Sistem Pengendali MIKRO,” J.Irig., vol. 8, no. 2, pp. 115–125, 2013.

[10] Soegiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2018

Unduhan

Diterbitkan

31-12-2022